Asal Usul Semparuk (Cerita Rakyat Sambas)

Kampungku (Asal Usul Semparuk)

        Hembusan angin barat ketika itu menerbangkan dedaunan dipelantaran rumah. Sementara burung pipit yang terbang terbirit-birit hinggap ke sarangnya untuk bertemu ibunya. Di sebelah kanan pojok rumah nampak sederetan anak ayam mematok biji padi. Padi-padi yang dimakannya adalah tanaman padi milik Mak nyonya. Mak nyonya adalah wanita tua yang berasal dari Suku Thionghoa yang telah lama menetap di sini. Sederetan anak ayam yang tadi memakan padi tesebut lari mengejar induknya. Sementar induknya mengibaskan dan membuka sayapnya lalu merangkul anak-anaknya yang masih kecil itu.

        Ayam-ayam yang memakan biji padi adalah peliharaan ayahku. Kawan…ayahku adalah seorang yang sangat hobi memelihara ayam. Menurut pengetahuanku, ayam yang dipelihara ayahku adalah ayam Jago, ayam pancung, ayam philipin, dan ayam kampong biasa  hal yang sangat aku sukai dari ayaku adalah ketika aku pulang ke rumah kampong ini. Ayahku selalu memotongkan ayam untukku. Betapa bagia hatiku ketika itu makan ayam kampong. Kawan…tidak semua jenis ayam rasanya sama contoh…ayam kota atau ayam putih…bagiku rasanya biasa-biasa saja, tetapi ketika aku menciicipi ayam kampong peliharaan ayahku, aku merasakan senasi yang luar biasa, rasanya gurih, dan manis. Wajar saja harga ayam kampong melonjak tinggi dari ayam potong yang berwarna putih.

.    Ayahku adalah seorang guru SD yang telah lama mengabdikan dirinya untuk mencerdaskan anak-nak bangsa. Beliau sudah berumur 50 tahun dan masih kuat dalam menjalaknan aktivitasnya. Sepulang mengajar ayahku mengurus ayam-ayamnya ..kawan tak juga ayam yang dipelihara ayahku ayahku ternyata juga memelihaa burung. Menurut pengetahuanku burung yang dipelihara ayahku adalah burung Murai Kalimantan, Kalak Ijo, Love Bird.

Kampungku ini adalah sebuah kampung yang di apit antara dua kecamatan, yaitu Kec. Pemangkat dan Kec. Tebas. Terletak di pesisir pantai Utara laut China Selatan. Kampungku ini semakin hari semakin maju, roda perekonomian dan pertumbuhan penduduk semakin melesat.  Melihat kondisi tersebut Pemerintah Kabupataen Sambas menjadikan kampong sebagai Kecamatan karena mempunyai potensi yang cukup besar. Luas wilyahnya adalah. 90,15 km2, Menurut pengetahuanku terhadap kampong ini mata pencaharian penduduk di sini adalah petani dan nelayan, selebihnya buruh bangunan, pegawai negeri dan Swasta.

Ooo…iya nama Kampungku ini adalah Kampung yang diberi nama oleh China. Mengapa orang china ya? Mungkin kalian bertanya-tanya, ada apa dengan orang China. Konon kata orang melayu di kampungku. Nenek moyang orang-orang China merantau Ke Indonesia untuk mengadu nasib dengan tujuan untuk berdagang. Mereka merantau dengan menggunakan kapal  dan berlayar ke segala penjuru. Orang-China yang berlayar bertahan hidup dengan membawa makanan yang tahan lama, yaitu kue Keranjang, dan minumannya adalah Tebu. Entah kenapa orang-orang china itu sampai berlayar sampai ke Kampungku imi. Atau mereka terbawa arus angin barat sehingga berlabuh ke ke sini.

. Menurut guruku dan orang tua melayu zaman dulu orang-orang China tersebut mendarat sebanyak 386 orang.  Mereka menetap di sini untuk mengadu nasib. Lee adalah salah satu orang China. Dengan penasaran tentang kampong ini Lee pun bertanya kepada penduduk setempat tentang nama daearah kampungku ini. Orang Kampung di sini pun tidak tau menau perihal nama kampong ini. Maklum penduduk di sini hanya beberapa orang dan belum ada yang memberi nama kampungku ini. Mungkin karena kurangnya pemahaman orang-orang melayu kampong ini tentang ilmu pengetahuan sehingga kebodohan merajai mereka atau karena penindasan  Jepang membuat mereka dibodohi. Mendengar jawaban dari penduduk tadi Lee pun berpikir untuk memberi nama kampong ku.

Siang malam Lee berpikir untuk memberi nama kampong ini.  mereka reka nama apa yang cocok untuk sbuah kampung ini. Lee memang sanagay andal dalam berpikir tak heran kawan serta sanak saudara orang Thionghoa menjagokannya dalam segala aspek. berkat kecerdikannya dalam  berpikir sebuah jawaban di didapatnya. komat kamit mulut Lee berbicara terdengar kalimat  “386 orang kami berlayar ke Kampung ini.  Sam Pak Liok. Bahasa China artinya 386. Sam pak Liok  merupakan Bahsa China Khek yang mempunyai dialek yang berebda dari bahasa China mandarin dan sejenisnya. Nama tersebut langsung diumumkan oleh Lee kepada Penduduk di sini. Orang-orang kampong pun bersorak –sorak dengan gembira karena nama kampong mereka sudah ada. Sam Pak Liok. Merasa sulit untuk melapalkannya dan mengucapkannya mereka mengubah Sam Pak Liok menjadi bahasa melayu yang mudah untuk diucapkannya. . Maklum..lidah orang China Khek berbeda dengan lidah orang melayu orang melayu.  “Semparuk ujar Rahmad yang selaku ketua adat setempat. Yang secara fasih mengucapakannya, lalu masyarakat melayu pun menuruti  ujaran Rahmad. Dan nama Semparuk pun secara resmi sudah menjadi nama daerah kampongku ini.

Kawan asal usul terbentuknya Semparuk mungkin banyak versi yang lain dari cerita ku ini, jika pun ada kita hanya menerimanya dengan senang hati. Secara logika memang ada benarnya juga kalau orang China yang mengasih nama Semparuk. Orang China di Semparuk cukup banyak juga. Hamper semua toko perdaganagan menguasai pasar Semparuk dan kita juga berterima kasih kepada orang China yang telah membantu perekonomian di kampungku ini. Pedaganagan menjadi hidup dan tumbuh. Banyak juga orang melayu yang belajar cara berdagang mengikuti primsip China. Dan Sampai Saat ini keharmonisan kedua suku Melayu dan China menjadi akrab.

ada pepatah China mengatakan "KEJARLAH ILMU SAMPAI KE NEGERI CHINA"

silahkan saudara menafsirkan makna pepatah tersebut!

mari kita berkaca...terhadap diri sendiri demi masa depan  anak cucu kita supaya menjadi generasi yang cerdas yang siap membangun bangsa ini.

             Gambar pasar Semparuk


Sekian

Ditulis oleh Reza Restu