Posts

Showing posts from March, 2016

PUISI- INDAH ALAM NEGERIKU

Image
INDAH ALAM NEGERIKU Titik embun jatuh ke bumi Cahaya mulai menampakkan diri Terlihat langit tampak asri Mengugah hati riang sekali Kicauan burung terdengar merdu Menandakan tibanya hari baru Indahnya alam membuatku terpaku Betapa takjubnya ciptaan-MU Kupejamkan mataku… Kurentangkan  tanganku… Sunyi, sejuk, senang kurasakan Seakan diriku melayang terbang Wahai sang pencipta alam Kekagumanmu sulit untuk kupendam Dari siang hingga malam Pesonanya tak pernah hilang Desiran angin berirama di lautan Ombak menggulung berkejar-kejaran Betapa indah terasa Bagai bak, di taman surg a Keindahan-Mu sangat sempurna Membuat diri akan terpana Tetapi, kita harus menjaga Agar indah-Mu takkan sirna Karya : Indra Erdinata (2014)

PUISI - Hijaunya Desaku

Image
HIJAUNYA DESAKU     Sang surya terbit di upuk timur Bertanda pagi datang menyapa Siul burung bersautan memanjakan telinga Desir angin pagi menyejukkan kalbu Hamparan hijau sawah menggugah Hijau daun melambai-lambai Seakan memanggil , bukan mengusir pergi Membuat hati merasa betah Saat ku menatap Senyum manis bunga desa Menunduk malu tiada sapa Terpancar keindahan penyejuk jiwa Des a ku yang permai… Desaku yang damai… Keindahan-Mu tiada terhingga Membuat mataku terpana terkesima Kini matahari mulai meninggi Terlihat jelas pegunungan nan biru Sejuk hawa seakan tak mau pergi Bagai bersahabat dalam kalbu Sore yang datang tak membawa kesunyian Ber senda bersama teman adalah keindahan Tak terendap sepi meski dingin mulai menjauhi  Karya : Indra Erdinata (2014)

CERPEN Terbaru 2018 (Sebuah Kamar)

  Sebuah kamar L angit begitu cerah, bintang kecil berkedip berjejeran, bulan menyinar cerah ke dalam menembus sebuah jendela di ruang kamar yang kami tempati. Kamar yang hanya satu – satunya tempat yang dapat kami tempati sekeluarga. Sebuah kamar, untuk saya, toni dan roni adik saya, dan kedua orang tua saya. Bersamaan datangnya purnama yang menyinari sebuah kamar yang saya tempati, toni dan roni berlarian, bermain – main, bernyanyi yang sampai kamar   tak karuan seperti kapal pecah, berantakan. Sementara ibu sibuk membuatkan wejangan kecil – kecilan, menata rumah, memasang pernik   seadanya yang telah lama disimpan hanya untuk memperingati datangnya purnama. Agar seperti berada di sebuah hotel bintang lima yang dihidangkan berbagai macam menu makanan, berhiasan tempat yang penuh dengan pernak – pernik indah. Sedangkan bapak hanya duduk, tapi tangannya tak henti – hentinya menjahit baju...